Ribuan penduduk Tokyo turun ke jalan dengan penuh suka cita setelah
pemerintah Jepang menutup reaktor nuklir terakhir, yang terletak di
Hokkaido, dari sekitar 50 pembangkit yang tersebar di seluruh negeri.
Tindakan pemerintah itu membuat Jepang kini tak lagi dialiri listrik
bertenaga atom untuk kali pertama sejak tahun 1970. Tentu saja tak untuk
selamanya.
Ancaman utama yang dapat mencekik Jepang adalah kekurangan pasokan
listrik. Namun, para pengunjuk rasa berkeras seluruh reaktor nuklir
harus ditutup secara permanen.
Pemeliharaan rutin atas pembangkit-pembangkit yang sudah ditutup
masih berjalan. Namun, tak ada satu pun reaktor nuklir di Jepang telah
beroperasi kembali dalam 12 bulan terakhir.
"Ini hari bersejarah," seorang aktivis bernama Masashi Ishikawa
berorasi di tengah massa, seperti dikutip dari laman The Independent,
"ada banyak pembangkit tenaga nuklir [di negeri ini], tapi tak satu pun
diaktifkan. Ini berkat upaya kita semua."
Para juru protes menyatakan pembangkit nuklir terakhir itu
dinonaktifkan tepat ketika Jepang memperingati Hari Anak Nasional.
Selama ini, menurut mereka, anak-anak telah terlampau kerap terpapar
radiasi dari sejumlah reaktor.
Meski pasokan energi sepenuhnya bergantung kepada minyak dan gas,
langkah penutupan harus diambil guna menguji ketahanan reaktor-reaktor
nuklir itu dari gempa bumi dan tsunami.
Sebelum bencana, Jepang bersandar pada tenaga nuklir demi memenuhi sepertiga kebutuhan listrik.
Menteri Perdagangan Jepang, Yukio Edano, serta tiga menteri lain,
telah berusaha memenangkan dukungan dari masyarakat untuk membuka
kembali dua reaktor milik Kansai Electric Power di Ohi. Upaya itu
ditempuh untuk mengurangi dampak kekurangan pasokan listrik sebanyak 20
persen.
Jepang tercatat bebas dari pembangkit tenaga nuklir untuk kali
terakhir pada tahun 1970. Ketika itu, dua reaktor yang berfungsi ditutup
dalam rangka pemeliharaan biasa. (umi)
• VIVAnews
0 comments:
Post a Comment
Please comment and your comments are very useful for the development of this blog. Do not forget to comment ethics, and do not waste time trying to spam. Thank You!