WASHINGTON - Menteri Pertahanan Amerika Serikat
(AS) Jim Mattis mengatakan, kehadiran AS di Irak bukan ditujukan untuk
merebut kekayaan alam Baghdad, yakni minyak. Matis menegaskan, kehadiran
AS di Irak semata-mata untuk membantu Baghdad melawan kelompok teror.
"Saya pikir kita semua di sini di ruangan ini, kita semua di Amerika umumnya telah membayar untuk gas dan minyak, dan saya yakin kami akan terus melakukannya di masa depan," kata Mattis.
"Kami tidak berada di Irak untuk merebut minyak siapa pun," sambungnya kepada sejumlah wartawan di Washington, seperti dilansir Reuters pada Senin (20/2).
Seperti diketahui, AS mulai mengirimkan tentara ke Irak pada awal tahun 2000. Awalnya, pengiriman pasukan ini ditujukan untuk menjatuhkan rezim Saddam Hussein, yang di mata AS memiliki senjata pemusnah massal, meski banyak pihak menduga pengiriman ini dikarenakan cadangan minyak yang dimiliki Irak.
Paska Saddam Hussein tewas, AS disibukan oleh kehadiran al-Qaeda di Irak. Di masa pemerintahan Barack Obama, muncul rencana untuk menarik mundur semua pasukan AS yang berada di Irak.
Namun, rencana itu tidak sepenuhnya terealisasi, terlebih saat munculnya ISIS pada pertengahan 2014 lalu. Munculnya ISIS membuat AS menangguhkan penarikan mundur pasukan dari Negeri Seribu Satu Malam itu.
"Saya pikir kita semua di sini di ruangan ini, kita semua di Amerika umumnya telah membayar untuk gas dan minyak, dan saya yakin kami akan terus melakukannya di masa depan," kata Mattis.
"Kami tidak berada di Irak untuk merebut minyak siapa pun," sambungnya kepada sejumlah wartawan di Washington, seperti dilansir Reuters pada Senin (20/2).
Seperti diketahui, AS mulai mengirimkan tentara ke Irak pada awal tahun 2000. Awalnya, pengiriman pasukan ini ditujukan untuk menjatuhkan rezim Saddam Hussein, yang di mata AS memiliki senjata pemusnah massal, meski banyak pihak menduga pengiriman ini dikarenakan cadangan minyak yang dimiliki Irak.
Paska Saddam Hussein tewas, AS disibukan oleh kehadiran al-Qaeda di Irak. Di masa pemerintahan Barack Obama, muncul rencana untuk menarik mundur semua pasukan AS yang berada di Irak.
Namun, rencana itu tidak sepenuhnya terealisasi, terlebih saat munculnya ISIS pada pertengahan 2014 lalu. Munculnya ISIS membuat AS menangguhkan penarikan mundur pasukan dari Negeri Seribu Satu Malam itu.
Victor Maulana - Sindonews
0 comments:
Post a Comment
Please comment and your comments are very useful for the development of this blog. Do not forget to comment ethics, and do not waste time trying to spam. Thank You!